Chat dengan kami disini

Investasi tanah kebun semakin diminati, terutama di kalangan investor yang ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang. Selain dianggap lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lainnya, tanah kebun juga memiliki potensi pengembangan untuk properti seperti rumah tinggal ataupun villa terutama untuk tanah kebun yang punya pemandangan cantik.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk terjun ke investasi ini, penting untuk memahami keuntungan dan kerugiannya. Simak penjelasan lengkap tentang investasi tanah kebun berikut ini.
Keuntungan Investasi Tanah Kebun
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda nikmati saat berinvestasi tanah kebun.
1. Potensi Kenaikan harga Nilai Tanah  
 Salah satu alasan utama orang memilih investasi tanah kebun adalah potensi kenaikan harganya. Seiring berjalannya waktu, harga tanah cenderung naik, terutama jika lokasi tersebut berada di area kebun yang memiliki pemandangan cantik. 
2. Pendapatan Pasif dari Hasil Kebun
 Jika tanah kebun Anda dimanfaatkan untuk menanam tanaman produktif seperti kelapa sawit, kopi, atau buah-buahan, Anda bisa mendapatkan pendapatan pasif dari hasil panen. Hal ini menjadikan investasi tanah kebun tidak hanya menguntungkan dari sisi aset, tetapi juga dari sisi cash flow.  
3. Aset Nyata dan Tahan Inflasi
 Tanah adalah aset yang cenderung tahan inflasi. Dengan investasi tanah kebun, Anda bisa melindungi nilai investasi Anda dari fluktuasi ekonomi. 
4. Beragam Pilihan Pemanfaatan
 Tanah kebun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pengembangan menjadi area wisata, agrowisata, atau bahkan dijual kembali dengan harga lebih tinggi.  
Kekurangan Investasi Tanah Kebun
Meski banyak diminati, investasi tanah kebun juga memiliki banyak kekurangan. Adapun beberapa kekurangannya.
1. Modal Awal yang Tinggi  
 Harga tanah kebun, terutama di lokasi tertentu seperti di daerah Ubud atau Kintamani, bisa sangat mahal. Ini membuat investasi tanah kebun membutuhkan modal awal yang besar dibandingkan investasi lainnya. 
2. Perawatan yang Cukup Rumit 
 Dibanding tanah kavling biasa, tanah kebun harus dijaga kesuburannya. Tanaman-tanaman di kebun juga harus dirawat supaya tetap produktif. Ini membuat perawatan tanah kebun jauh lebih rumit dibanding investasi lain. 
3. Risiko Kerusakan Lingkungan
  Tanah kebun rentan terhadap risiko kerusakan lingkungan, seperti banjir, longsor, atau kekeringan. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas kebun dan nilai investasi Anda.  
4. Likuiditas yang Rendah
 Berbeda dengan produk investasi lainnya yang mudah dijual kapan saja, tanah kebun memiliki likuiditas rendah. Proses penjualan bisa memakan waktu lama, terutama jika lokasinya kurang menarik bagi pembeli.  
Tips Sebelum Memulai Investasi Tanah Kebun
Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti sebelum investasi tanah kebun. Ini dia tipsnya.
1. Lakukan Riset Lokasi
 Pilih lokasi tanah kebun yang strategis dan memiliki potensi perkembangan di masa depan. Perhatikan akses jalan, ketersediaan air, serta kondisi lingkungan sekitar.  
2. Periksa Legalitas Tanah
 Pastikan tanah kebun yang Anda beli memiliki dokumen lengkap, seperti sertifikat hak milik (SHM) atau hak guna usaha (HGU). Hindari membeli tanah dengan status sengketa.  
3. Hitung Biaya Tambahan  
 Selain harga tanah, perhitungkan juga biaya tambahan seperti perawatan, pajak, dan biaya administrasi lainnya.  
4. Konsultasikan dengan Ahli
 Jika Anda masih ragu, berkonsultasilah dengan agen properti atau konsultan investasi untuk mendapatkan panduan yang tepat.  
Investasi tanah kebun memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga memiliki kekurangan yang harus Anda pertimbangkan. Dengan melakukan riset mendalam dan perencanaan yang matang, Anda bisa memaksimalkan peluang sukses dari investasi ini.
Tertarik untuk mulai investasi tanah kebun tapi modal terbatas? Bisa coba Kredit Pembelian Tanah (KPT) dari Bank Lestari Bali (BPR). Dapatkan suku bunga menarik dan limit yang tinggi. Informasi lebih lanjut klik di sini. https://bprlestari.com/kredit/easy-kpt-lestari

LestariDiskon, sebuah platform penyedia diskon di berbagai merchant di Bali kini telah mencapai lebih dari 27.000 pengguna sejak dirilis pada tahun 2019. Saat ini, LestariDiskon telah... Selengkapnya

Rayakan Hari Ulang Tahun yang ke-24 Bank Lestari Bali (BPR) bagikan bantuan beras kepada 37 panti asuhan binaan yang tersebar di seluruh Bali. Total bantuan beras yang diberikan ini sebesar 3 ton... Selengkapnya

Desain rumah selalu mengalami perubahan dan perkembangan setiap tahunnya. Untuk Anda yang ingin punya rumah baru, tapi masih bingung menentukan desain interiornya seperti apa, yuk simak tren... Selengkapnya